Penalaran
merupakan pemikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang
dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan
panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat
mengetahui suatu kebenaran.
Induktif
merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir
induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan
ke hal-hal yang umum.
Penalaran
Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang
dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan mengjasilkan suatu
kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
Contoh
penalaran induktif : kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan
: semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Penalaran
induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan
atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam
besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan
bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika
dipanaskan akan bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun
berdasarkan pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.
Contoh
penalaran induktif : kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata.
setiap hewan punya mata. penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk
mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran
induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik. Pada Penalaran Induktif
terdapat beberapa bentuk.
Selanjutnya
pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007
:14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1.
Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2.
Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan
perasaan atau pengalaman.
3.
Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa
fakta atau prinsip.
Contohnya
dalam menggunakan preposisi spesifik seperti :
Es
ini dingin. (atau : Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola
biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau : Dari seratus bola biliar yang
didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk
membedakan preposisi umum seperti:
Semua
es dingin.
Semua
bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
Induksi
kuat:
Semua
burung gagak yang kulihat berwarna hitam.
Induksi
lemah:
Aku
selalu menggantung gambar dengan paku.
Banyak
denda mengebut diberikan pada remaja.
Penalaran
induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang
menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara
umum.
Perbedaan
dari penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan
prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik,
sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin
berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan
umum.
Jenis
– jenis penalaran induktif yaitu :
1.
Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak
dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh
:
Hasil
UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari
40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai
antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu
berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam
mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Macam
– macam generalisasi :
a. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh :
sensus penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna yaitu
generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini
dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga
dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
2.
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
memilki sifat yang sama. Analogi dalam
ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana
dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Analogi
dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
Contoh
:
Danih
adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu
berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan
Sandy, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk
menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental
dan fisik yang kuat untuk bertanding atau mambantu masyarakat melawan
kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental
dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
Jenis-jenis
Analogi:
1.
Analogi induktif :
Analogi
induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang
sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima
berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang
diperbandingkan.
Contoh
analogi induktif :
Tim
Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim
Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.
2.
Analogi deklaratif :
Analogi
deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini
sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima
apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh
analogi deklaratif :
deklaratif
untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala
negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan
yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
3.
Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling
berhubungan.
Contoh
:
Jika
dipanaskan, tembaga memuai.
Jika
dipanaskan emas memuai
Macam
– macam hubungan kausal :
a. Sebab - akibat
Contoh
:
Sejumlah
pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang
mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena
sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah
ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
b. Akibat -sebab
Contoh
:
Andi
mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat
rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena
belajar yang sangat tekun setiap harinya.
c. Akibat – akibat
Contoh
:
Kemarin
Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari
kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.
http://bachtiarseptiadi.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html
http://storiangga.blogspot.com/2012/12/pengertian-penalaran-induktif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar