Kamis, 07 November 2013

KATA DAN PILIHAN KATA

1. KATA DAN PILIHAN KATA

A. Pengertian Kata



          Kata pada dasarnya merupakan lambang dari suatu objek, pengertian, atau konsep. Hubungan kata sebagai lambang dengan objek, makna, atau konsep, dapat digambarkan melelui segitiga berikut.
REFERENSI 
    LAMBANG                                          REFEREN (ACUAN)
    Gambaran atau pengertian yang timbul oleh kata tersebut disebut dengan referensi. Untuk mempresentasikan referensi tersebut digunakan lambang atau kata. Sedangkan acuannya atau benda/konsep yang didukungnya disebut dengan referen atau acuan.

          Seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat menyampaikan gagasannya dengan baik. Namun, akan lebih baik jika dalam mengungkapkan gagasannya, ia dapat memilih  atau menempatkan kata secara tepat dan sesuai. Pilihan kata (diksi) pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata yang dapat menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar. Untuk itu, agar gagasan-gagasan tersebut dapat dengan tepat ada pada majinasi pembaca atau pendengar, ketersediaan kata yang dimiliki oleh seorang penulis mutlak diperlukan yaitu berupa perbendaharaan kata yang memadai, seakan-akan ia memiliki daftar kata. Persoalan ketepatan pilihan kata dari daftar kata itu akan menyangkut pula masalah makna kata dan kosa kata seseorang, sehingga dari daftar kata itu dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Tanpa menguasai sediaan kata yang cukup banyak, tidak mungkin seseorang dapat melakukan pemilihan atau seleksi kata.
B. Imbuhan Dalam Bahasa Asing & Upaya Pengindonesiaan

        Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
Kopetensi yang harus dimiliki siswa
1. Siswa dapat menentukan jenis Imbuhan Asing.
Contoh perintah soal : Kalimat berikut yang menggunakan ibuhan asing adalah ?
2. Siswa dapat menentukan arti imbuhan asing.
Contoh perintah soal :
a. Nosi (arti ) imbuhan asing pada kalimat berikut adalah….
b. Imbuhan asing yang berarti ………….(misal intesitas) terdapat dalam kalimat.
3. Siswa dapat menggunakan ibuhan asing dengan tepat.
Contoh perintah soal :
a. Penggunaan imbuhan asing “isme yang tepat adalah….
b. Penggunaan imbuhan asing yg tepat terdapat dalam kalimat…
Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya
a. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
(1) Awalan tak = tidak
Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb.
(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya
Contoh: serba merah, serba susah,dsb.
(3) Awalan tuna = kehilangan sesuatu,ketiadaan, cacad.
Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb.
b. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta
1. Bentuk awalan sebagai berikut:
Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan
dwi = dua, dsb
Contoh:
(a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi.
(b). Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan.
2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing (wan, -man, -wati,i, iah ,isasi, isme, isasi)
Nosi atau arti :
1. Menyatakan orang yang ahli
Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb.
2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu
Misalnya : karyawan, wartawan, dan industriwan
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Misalnya : hartawan dan dermawan
4. Menyatakan jenis kelamin
5. Menyatakan sifat contoh alami, badani, insani, hewani, artinya
menyatakan ‘
6. Menyatakan bersifat bersifat, duniawi, manusiawi, dan surgawi,
Dalam mempelajari Imbuhan ini sebagian siswa belajar dengan cara menghafal arti maupun fungsinya . Perhatikan cara mencari fungsi imbuhan dan arti imbuhan berikut.
Cara Mencari Arti Imbuhan
Pemerintah sedang menggalakkan program komputerisasi di perkantoran.
Kata computer mendapat imbuhan isasi
Apa nosi /arti isasi pada kata komputerisasi ?
Jawab :
Menyatakan proses.
Pemerintah sedang menggalakkan program computer…… di perkantoran.
Sebenarnya arti atau nosi imbuhan tak ubahnya kita mencari sinonim dari imbuhan tersebut. Coba kamu cari kata yg tepat untuk mengisi titik-titik itu. (itulah arti imbuhannya) Bahkan jika soal adalah pilihan ganda anda tinggal memasukkan satu persatu dari jawaban ke titik-titik itu. NIscaya anda akan menemukan sinonimnya.
Pengecualian Imbuhan.
Sejarah + wan = sejarawan — bukan sejahwan
Rohani + iah = rohaniah —- bukan rohaniiah
Sejarah di akhiri konsonan “h” dan mendapat imbuhan yang diawali Konsonan “w”
Rohani di akhiri vocal “i”dan mendapat imbuhan yang diawali vocal “i”
Jadi jika huruf akhir bertemu dengan akhiran yang sejenis akan luluh salah satunya.
C. Hubungan Makna Kata

1. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna.
Contoh:Siuman=sadar,datang=tiba=sampai
2. Hiponim adalah suatu kata yang maknanya telah mencakup oleh kata yang lain.Hubungan makna kata satu
dengan yang lain akan menghasilkan kata(superordinat dan subordinat)
Pakaian Superordinat(hipernim)
Baju Celana Kaos Subordinat(hiponim) 
3. Homonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbada artinya.
Contoh :Bulan ini adikku menikah,malam ini bulan tidak bersinar
4. Polisemi adalah suatu kata yang memiliki makna ganda.Namun demikian,diantara makna tersebut masih
terdapat hubungan makna:
Contoh :Anak saya sakit(keturunan)
Ia anak buahku(bawaan)
Hati-hati,anak tangga itu rapuh(bagian tangga yang di injak)
5. Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh:besar-kecil,atas-bawah,siang-malam
Antonim dibedakan menjadi:
a.Antonim kembar :Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim gradual :Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim relasional :Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim majemuk :Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim hierarkis :Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
2. KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian Kalimat Efektif
          Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
B. Hal-Hal yang Berhubungan Dengan Kalimat Efektif



Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif adalah Alinea. Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.
Syarat-syarat pembentukan Alinea :
1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.
3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan menggunakan kalimat pendukung.
4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
Pola Pengembangan Alinea :
a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat.
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir.
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut.
Disetiap alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
-Kalimat Utama
Biasanya kalimat utama diletakkan pada awal kalimat, tetapi kalimat utama bisa diletakkan ditengah maupun diakhir kalimat. Kalimat utama adalah kalimat inti dari sebuah gagasan yang berisi sebuah pernyataan dan akan dijelaskan oleh kalimat penjelas.
-Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan ide dari kalimat utama suatu paragraph.
·         Jenis-jenis alinea berdasarkan letak ide pokok
Ide Pokok memiliki berbagai ciri-ciri. Ciri-ciri Ide Pokok antara lain sebagai berikut:
a.Berupa pikiran utama atau gagasan utama.
b.Mengandung pokok persoalan atau inti persoalan.
c.Letak ide pokok di awal paragraf(deduktif),akhir paragraf(induktif),awal dan akhir paragraf(deduktif-induktif),dan menyebar diseluruh kalmat(paragraf narasi dan deskripsi).
d.Dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama atau kalimat topik.
e.Ide pokok dituangkan dalam satu kalimat dan kalimat tersebut disebut juga kalimat utama.
f.Biasanya kalimat utama dapat diidentifikasi dengan mudah.Kata kunci yang menunjukan
kalimat utama antara lain sebagai berikut:
~ Sebagai kesimpulan……, ~ Dengan demikian……,
~ Yang penting………., ~ Intinya………,
~ Jadi………., ~ Pokoknya………,
Berikut adalah macam macam paragraf menurut letak kalimat utamanya
Macam macam paragraf menurut letak atau keberadaan kalimat utamnya antara lain sebagai berikut:
A.Paragraf Deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf.Gagasan utamaatau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.Kemudian disusul dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Satu satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor sektor di bidang pertanian. Misalnya,perikanan masih meningkat cukup mengesankan,yaitu 6,65 persen;demikian pula perkebunan ,yang meningkat 6,46 persen.Secara Umum,konstribusi dar sektor sektor pertanian terhadap produk domestik bruto(PDB)meningkat 18,07 persen menjadi 18,04 persen.Padahal selama 30 tahun terakhir,pangsa sektor pertanian meroso dara tahun ke tahun.
B.Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.Mula mula dikemukakan fakta fakta ataupun uraian uraian.Kemudian dari fakta fakta itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri,shin-chan tidak dianggap sebagai role model yang baik buat anak anak.Protes pun bermunculan.Ruang surat pembaca di koran koran dipenuhi dengan keberatan para orang tua terhadap komik yang laris manis itu.Umunya surat itu datang dari kalangan ibu.Menurut mereka dalam suratnya,kelakuan shin-chan diikuti oleh anak anak. Shin-chan,dimata para orang tua di indonesia,adalah setan kecil penebar virus.
Paragraf diatas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa Shin-chan merupakan komik yang menebarkan pengaruh yang berbahaya.Karena dalam paragraf tersebut dikatakan bahwa shin-chan merupakan setan kecil penebar virus.
C. Paragraf Campuran(Deduktif-Induktif) adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan terakhir.Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama.Kalimat terakhir umunya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia menfokuskan diri pada sektor agrobisnis,tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Agar reformasi tersebut dapat terjadi,yang over valued harus dihindari.Memang,krisis ekonomi yang sedang berlangsung telah mengoreksi nilai tukar kita.Dalam hal ini,pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat,tetapi biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya.Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industri industri yang mampu survive pada nilai tukat yang ada dengan agrobisnis.Bagi sektor Agrobisnis,semakin melemah rupiah asal stabil.akan semakin baik.
C. Contoh Kalimat


1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
Sumber :

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA_power_point.pdf

http://www.peribahasaindonesia.com/pengertian-diksi-pilihan-kata/

Selasa, 01 Oktober 2013

BAHASA INDONESIA

Peranan dan fungsi bahasa
      - Peranan bahasa
      - Fungsi bahasa
      - Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
 Ragam dan laras bahasa
      - Pengertian dan Aplikasinya

Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Dalam era Globalisasi ini dikenal juga Bahasa jurnalistik, adalah bahasa yang digunakan oleh pewarta atau media massa untuk menyampaikan informasi. Bahasa dengan ciri-ciri khas yang memudahkan penyampaian berita dan komunikatif.

Selama ini masih banyak orang yang menganggap bahasa jurnalistik sebagai perusak terbesar bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa jurnalistik sebagai bahasa lain yang tidak pantas dilirik. Anggapan ini ada benarnya, karena wartawan memang kadang-kadang menggunakan bahasa atau kata-kata pasaran yang melenceng dari Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Media massa jugalah yang “memasarkan” kata-kata yang agak –maaf- kasar atau jorok kepada masyarakat, sehingga masyarakat yang dulu terbiasa dengan bahasa yang agak halus dan sopan (eufemisme), kini menjadi akrab dengan kata-kata kasar dan blak-blakan, seperti sikat, bakar, bunuh, darah, bantai, rusuh, rusak, provokatif, perkosa, penjara, pecat, jarah, serta obok-obok dan esek-esek.
Selain itu, media massa juga kerap mengutip kata-kata yang salah, seperti bentuk kembar sekedar-sekadar, cidera-cedera, film-filem, teve-tivi-TV. Ada media yang memakai risiko, ada yang resiko. Ada yang memakai sekedar, ada yang sekadar. Ada pula media massa yang dengan tanpa dosa menuliskan kata ganti kita, padahal yang seharusnya adalah kata kami.
Sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia tentu saja sangat berperan dalam dunia jurnalistik. Bayangkan kalau setiap media massa menggunakan bahasa daerah lengkap dialek masing-masing.
Namun demikian, untuk memperkaya khasanah bahasa dan untuk tetap menghidupkan bahasa daerah, banyak media massa yang memuat rubrik tertentu dengan menggunakan bahasa daerah, bahkan media massa televisi pun mulai membuat acara khusus dengan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya.
Bahasa Indonesia juga berfungsi menjembatani ketidak tahuan atau kekurang-pahaman masyarakat Indonesia akan bahasa asing dalam media massa di Indonesia. Apa jadinya kalau kalau semua berita, film, atau siaran dari mancanegara disajikan atau ditayangkan begitu saja tanpa pengantar bahasa indonesia oleh media massa kepada masyarakat Indonesia.
Kemudian kegamangan kepribadian tersebut membuat kesadaran bersatu meluntur. Tantangan disintegrasi bangsa semakin tinggi. Fenomena tawuran antar desa hingga antar suku merupakan salah satu jawaban yang dapat menyingkap kurang mengakarnya peran bahasa Indonesia sebagai penyatu bangsa. Dalam konteks kesadaran bersatu inilah kita dapat belajar dari kepemimpinan Orde Baru dalam mengopinikan “persatuan” meskipun caranya yang represif harus di evaluasi.


- Aplikasi bahasa indonesia dalm kehidupan sehari-hari Sebagai contoh , kadang dalam berkomunikasi dikampus memakai bahasa slang dicampur bahasa Indonesia nonformal, bahasa slang seperti itulah yang  dianggap nyaman dalam pergaulan sehari-hari agar tidak ketinggalan zaman dan dianggap mengikuti trend. Akan tetapi, jika ini terus terjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia hanya akan dipakai dalam kegiatan-kegiatan resmi, kegiatan formal, dan ini akan menjadikan bahasa Indonesia itu sendiri akan merosot penggunaanya. Ketika harus menggunakan bahasa Indonesia formal dalam kegiatan formal tentunya, mereka akan lupa bagaimana harus berbahasa formal, karena setiap hari selalu menggunakan bahasa sehari-hari atau nonformal.
Ragam dan Laras bahasa bagi kehidupan sehari-hari sangat penting, karena sebagai ciri-ciri khusus penggunaan bahasa yang mengikuti bidang yang disesuaikan oleh suatu wacana.
contohnya, dalam bidang bisnis, menggunakan ragam bahasa usaha dan laras bahasa perniagaan untuk mempengaruhi pengguna membentuk tanggapan tertentu.
dalam bidang akademik, menggunakan ragam bahasa yang baku dan laras bahasa akademik untuk menjadikan pelajaran dan dapat di mengerti oleh para siswa.
lalu untuk seorang penterjemah, untuk menghasilkan karya terjemahan. penterjemah harus mengetahui ragam dan laras suatu bahasa agar karya terjemahannya dapat dimengerti oleh pembaca.


- Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa Indonesia adalah tingkah, jenis, langgam, corak dan laras. Ragam bahasa diartikan sebagai variasai bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media atau sarana yang hendak digunakan

-laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya.dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah,laras populer,laras featue,laras komik,laras sastra, yang masih dapat di bagi atas laras cerpen, laras puisi,laras novel, dan sebagainya. ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu (1) beku (frozen), (2) resmi (formal), (3) konsultatif (consultative), (4) santai (casual), dan (5) akrab (intimate).

- Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan etnis dengan latar belakang bahasa berbeda.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Laras_bahasa
               http://yudhachansield.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html


Senin, 30 September 2013

AKTOR / AKTRIS PEMERAN GAME DOTA 2

Langsung saja yahh . saya dah lama main Game Warcraft Frozen Throne III mungkin gak asing lagi dengan sebutan DotA (Defand of Aciant ) nah setelah saya pertama" maen tuh karaktern-nya mirip banget dengan artis" hollywood apalagi pass munculnya DotA 2 wahhh gila super duper mirip banget sama artis" hollywood langsung ajj dehh nih :

1. Akasha the Queen of Pain
 "They say pain is all in the mind, but they're wrong. It's all in my hands."




kita lihat mirip gak yahh apa emang perasaan doang :D








ANGELINA JOLIE

Nah! Angelina Jolie menurut saya sangatlah pas untuk memerankan peran Akasha, dengan bagaimana kalian pasti tau lah ya track reccord dari Angelina Jolie yang sudah banyak memerankan film-film action dan mempunyai paras cantik nan mempesona ini. Kalau kita lihat matanya mba Angel ini ya , wuaduh indah dan bagus sekali ya, namun juga mempunyai pandangan sinis yang tajam dan pastinya seram banget ! Sosok "jahat" dari Akasha ini dengan pandangannya yang tajam sangatlah pas di mba Angel. Benar-benar cocok mba Angelina Jolie manyandang  
The Queen of Pain of Akasha.





Senin, 08 April 2013

If Conditional

Ade Kurniawan Smithtown, CD 03264 001-930-41-15 Akuer12@emailexample.com Date George Ghodel XYZ Company 187 gates blouwm, R...