Senin, 31 Maret 2014

LAMPU OTOMATIS ( TEPUK )

LAMPU OTOMATIS (TEPUK)

Analisa Lampu otomatis (tepuk)
Disini saya memakai IC LM7358 yaitu IC pembanding  kemudian dengan beberapa komponen tersebut . apabila lampu ini di tepuk dengan tangan otomatis dari sensor tepuk ini akan merubah suara ke energy Listrik dengan Ic tersebut . disini alat saya menggunakan 1 RELAY dan POTENSIOMETER . disini potensiometer ini mengatur sensitivitas pada sensor tersebut .

LATAR BELAKANG MASALAH
Kenapa saya membuat Lampu otomatis karena kalo menurut saya lebih menghemat kabel dan sangat sederhana untuk menyalakan lampu cukup dengan menepuk tangan kita sendiri dan  lampu ini tidak bahaya karena banyak transistor dan komponen lainnya untuk menetralisir adanya konsleting pada Listrik atau jalur yang akan dilewati oleh arus .


Berikut cara Kerja Lampu Otomatis (tepuk).

Apabila mic condenser menangkap suara, maka ia akan merubahnya menjadi sinyal listrik. sinyal listrik tersebut besar kecilnya tergantung dari suara yang ditangkap. sehingga perlu IC komparator LM358 sebagai pembanding, terbaca logika 1 atau logika 0 sesuai input sinyal suara tadi. kemudian akan direspon oleh relay. 


Daftar Komponen :
1. IC LM358
2. R1 : 10 K Ohm
3. R2 : 39 K Ohm
4. R3 : 1 K Ohm
5. R4 : 1 M Ohm
6. R5 : 10 K Ohm
7. R6 : 2,2 K Ohm
8. R7 : 1 K Ohm
9. R8 : 1 K Ohm
10. C1 : 100 pF
11. C2 : 2,2 uF / 25 Volt
12. C3 : 100 nF
13. C4 : 10 uF / 25 Volt
14. C5 : 2,2 uF / 25 Volt
15. D1 : 1N4148
16. D2 : 1N4148
17. D3 : LED
18. D4 : 1N4002
19. D5 : 1N4002
20. Mic Condenser
21. Potensiometer : 200 K Ohm ( Didunakan untuk mengatur sensitivitas sensor )
22. Transistor TIP 41
23. Relay : 12 Volt DC


Minggu, 30 Maret 2014

SILOGISME DAN ENTITMEN

NAMA : ADE KURNIAWAN
KELAS : 3KB04
NPM     : 20111122
BAHASA INDONESIA #

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
1. Jenis-jenis Silogisme
2. Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
3. Silogisme Kategorial
4. Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
Sebagian pejabat korupsi (minor).
 Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
Bambang adalah politikus (premis 2).

Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
Kerbau bukan bunga mawar (premis 1).
Kucing bukan bunga mawar (premis 2).

Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
Kerbau adalah binatang.(premis 1)
Kambing bukan kerbau.(premis 2)
 Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
Trem penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.

Silogisme Entimen
Silogisme Entimen adalah yang kedua yaitu entimen. penalaran deduksi secara langsung.
Contoh :
Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur karena termasuk binatang mamalia. Proposisi proposisi atau kalimat terbuka Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh Entimen :
Anak itu pandai karena ia rajin belajar.
Entimem
Pada percakapan dalam kehidupan sehari-hari, suatu logisme seringkali diperpendek, yakni tanpa menyebutkan premis-premis umum. Seseorang lansung mengatakan kesimpulan yang diikuti dengan premis khusus sebagai penyebabnya. Bentuk silogisme seperti ini disebut entimem.

Rumus:
C = B, karena C = A

SUMBER 
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://sasyasigi.wordpress.com/category/lesson/wacana/

If Conditional

Ade Kurniawan Smithtown, CD 03264 001-930-41-15 Akuer12@emailexample.com Date George Ghodel XYZ Company 187 gates blouwm, R...